Viralkan Dugaan Perusakan Baliho, Warga Malah Menilai PKS Bersandiwara

BEKASI URBAN – Viral di media sosial rekaman video mempertontonkan dugaan perusakan baliho bergambar Bakal Calon (Balon) Wali Kota Bekasi, Heri Koswara dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Baliho Heri ini robek hampir setengah, dan ditengah-tengah nya terlihat banner ukuran kecil milik Balon Tri Adhianto Tjahyono.

Unggahan ini memunculkan beragam reaksi dari netizen. Kabar ini justru blunder dan banjir cemoohan. Karena baleho ukuran besar bergambar Heri Koswara dipasang menutupi sepanduk mantan Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto.

Berita perusakan baliho itu diviralkan langsung oleh akun IG (Intagram) PKS Kota Bekasi. Disebutkan bahwa baliho tersebut dirusak diduga karena ketakutan, lawan memiliki elektabilitas yang disebut tertinggi. Bahkan di duga melakukan playing victim atau seolah-olah korban agar masyarakat bersimpati kepada Heri Koswara yang dianggap terzolimi.

Namun, bukannya simpatik yang dituai malah cemoohan netizen yang ramai. Netizen menyebut rusaknya baliho Heri Koswara dengan akun @nadaqidal meyebut logika aja itu banner kecil bisa disobek banner gede, tidak masuk akal ketauan itu mah tidak suka ada banner kecil.

Sementara, @Sadlyok menyebut ayolah PKS berpolitik dengan Sehat jangan memfitnah PKS bisa.

Netizen pun saling sambut, akun @shamil_sundani berkomentar Sekelas PKS aja masih suka suudzoon ups.

@syamgiok jangan asal tuduh ada tidak buktinya berpolitik yang harmonis dan dinamis, ucap netizen.

Di foto pemberitaan memang terlihat sebuah baliho ukuran besar Heri koswara dirusak sedangkan di belakang baliho yang rusak terlihat sepanduk ukuran kecil mantan Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, yang tertutup oleh baliho Heri Koswara.

Hal tersebut mendapatkan perhatian dari Komunitas Pemuda Bekasi (KPB). Ketua Umum KPB, Malkan Maulana mengatakan menurutnya tudingan itu sepertinya mengada-ada melihat suhu politik masih adem di Kota Bekasi.

“Tidak memungkinkan pendukung dari lawan melakukan perusakan baliho karena belum ada lawan yang pasti, politik masih mencair, masih ada peluang saling dukung antar Bakal Calon,” tegasnya, Selasa (23/7/2024).

Malkan menyampaikan banyak cerita atau kejadian yang terkadang lucu, penuh intrik dan polesan sandiwara menjelang Pilkada Kota Bekasi dan itu lumrah atau wajar, asal jangan keseringan atau berlebihan. Apalagi sudah kampanye sebelum masa kampanye.

Malkan menduga sepertinya ada operasi gelap maling teriak maling untuk jadikan ini peluru untuk mendapatkan simpati demi mendapatkan empati dari publik diruang dunia maya. Kalau viral, biasnya bisa masuk ke ranah media massa,keuntungannya akan dapat mengangkat Elektabilitas atau keuntungan suara.

“Mendukung Pemilu jujur dan adil (Jurdil) dan mengajak Masyarakat terlibat dalam menjaga proses Pilkada 2024 di Kota Bekasi yang damai, terutama dalam mengatasi berita bohong dan ujaran kebencian. Sebab, ada indikasi ujaran kebencian dan polarisasi terjadi kembali selama Pemilu 2024. Sudah muncul gejala polarisasi, hate speech menuju Pilkada kota Bekasi 2024 di media sosial,” ungkap Malkan.

Ia mengakui bahwa berita hoaks dan fitnah dapat merusak tatanan dan kultur demokrasi kita jika dibiarkan

“Oleh sebab itu, pada momen Pilkada Kota Bekasi masyarakat untuk aktif melawan berita Hoax dan Ujar kebencian, serta cerdas dalam menggunakan media sosial,” imbuhnya.

(rdk/rdk)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *